AI, Berita  

CEO Softbank Masayoshi Son Ungkap Minat pada ChatGPT, Akankah Berinvestasi?

chatGPT
Ilustrasi ChatGPT (Istimewa)

PROGRES TEKNO – Masayoshi Son, CEO Softbank, mengungkapkan ketertarikannya pada ChatGPT dan berencana untuk berinvestasi dalam platform AI generatif tersebut. Softbank sedang mempertimbangkan opsi untuk berinvestasi di OpenAI, perusahaan induk ChatGPT. Hal ini muncul setelah Son mengungkapkan bahwa ia secara rutin berinteraksi dengan ChatGPT setiap hari, yang menjadi sumber inspirasinya untuk memulai investasi agresif dalam teknologi AI.

Son menjelaskan bahwa salah satu dari banyak percakapannya dengan ChatGPT menghasilkan pujian dari chatbot tersebut terhadap ide-ide yang ia diskusikan. Sebagai langkah awal, Son juga telah bertemu dengan CEO OpenAI, Sam Altman, dalam beberapa bulan terakhir.

Diketahui bahwa Softbank Vision Fund, senilai US$100 miliar yang didirikan pada tahun 2017, terkenal karena mengincar perusahaan-perusahaan dengan pertumbuhan bisnis yang pesat. Softbank juga telah menjadi pemodal dalam layanan superapps GoTo di Indonesia.

Langkah potensial untuk berinvestasi dalam AI ini muncul setelah beberapa tahun sulit bagi perusahaan investasi besar seperti Softbank. Vision Fund mengalami kerugian besar dan mengurangi kepemilikannya di beberapa perusahaan, termasuk FTX, setelah investasi yang kurang berhasil.

Meskipun demikian, Son telah menunjukkan keinginan untuk lebih mendalami penggunaan AI dan mengambil langkah “offensive mode” dalam waktu dekat. Namun, rincian lebih lanjut tentang rencana investasi ini masih harus diumumkan.

ChatGPT Membutuhkan Dana Besar, Tapi Membawa Tantangan Keuangan
OpenAI, pengembang ChatGPT, menghadapi tantangan keuangan serius. Perusahaan tersebut diperkirakan akan menghadapi kesulitan keuangan pada tahun 2024.

Diperkirakan bahwa OpenAI menghabiskan sekitar US$700.000 per hari untuk menjalankan ChatGPT, belum termasuk biaya operasional produk AI lainnya seperti GPT-4 dan DALL-E2. Hingga saat ini, OpenAI mendanai operasionalnya melalui pendanaan Microsoft senilai US$10 miliar.

Meskipun OpenAI telah meluncurkan layanan berbayar ChatGPT Plus, pendapatan dari layanan ini tidak cukup untuk mengatasi biaya operasional yang besar. Selain itu, jumlah pengguna aktif ChatGPT juga mengalami penurunan, dengan turunnya pengunjung situs web ChatGPT sebesar 12% selama Juli 2023.

Permasalahan juga muncul karena banyak perusahaan yang menggunakan API milik OpenAI untuk membuat ChatGPT internal mereka sendiri, tanpa mengandalkan ChatGPT. Hal ini juga mengurangi potensi pendapatan OpenAI.

Sam Altman, pendiri OpenAI, telah mengeluarkan pernyataan kontroversial tentang AI, termasuk pernyataan bahwa AI dapat membawa “kiamat” dengan menggantikan pekerjaan manusia. Ia juga telah menyuarakan perlunya regulasi dalam pengembangan AI.

Meskipun OpenAI memiliki ambisi untuk menghasilkan pendapatan besar, saat ini perusahaan ini masih berhadapan dengan tantangan keuangan yang serius, dengan perkiraan kerugian mencapai US$540 juta dalam pengembangan ChatGPT.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *