PROGRES TEKNO – Nvidia, perusahaan semikonduktor asal Amerika Serikat, mencatat penjualan hardware datacenter senilai 10,3 miliar dollar AS (Rp 158 triliun) dalam laporan keuangannya untuk kuartal fiskal kedua 2024 yang dirilis pada Agustus lalu. Kategori tersebut berisi produk chip GPU untuk pengolahan kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI).
Firma riset pasar Omdia belakangan memperkirakan bahwa Nvidia menjual lebih dari 300.000 unit chip AI seri H100 sepanjang kuartal fiskal 2024. Dengan asumsi satu unit GPU H100 berbobot rata-rata 3 kg termasuk heatsink, menurut Omdia, berat ratusan ribu GPU itu bisa mencapai 900.000 kilogram atau 900 ton.
Bila dibandingkan, berat 900 ton setara dengan berat 1.000 gajah dewasa. Gajah dewasa rata-rata memiliki berat 9 ton, sehingga 1.000 gajah akan memiliki berat total 9.000 ton.
Angka penjualan chip AI Nvidia yang fantastis tersebut menunjukkan tingginya permintaan terhadap produk-produk AI. Booming pengembangan kecerdasan buatan (AI) yang tengah melanda industri teknologi menjadi salah satu faktor yang mendorong permintaan tersebut.
Nvidia selaku pabrikan GPU yang digunakan untuk pengolahan AI mendapat durian runtuh dan kebanjiran pesanan. Dalam hal penjualan chip AI, Nvidia praktis menguasai pasaran dengan market share lebih dari 70 persen, berdasarkan perkiraan firma riset Third Bridge.
