PROGRES TEKNO – Jenis-jenis kabel pengisi daya memiliki karakteristik yang berbeda. Salah satunya adalah kabel USB-C yang sering digunakan pada berbagai perangkat elektronik, termasuk smartphone. USB-C menonjol dengan fleksibilitasnya dalam terhubung ke berbagai jenis port.
Selain USB-C, kabel Lightning juga sangat dikenal, terutama di kalangan pengguna iPhone. Namun, sejak seri iPhone 15, Apple mulai mengadopsi USB-C sebagai standar pengisian daya, mengakhiri era panjang kabel Lightning.
Kedua kabel ini memiliki perbedaan yang mencolok, mulai dari kecepatan transfer data. USB-C menawarkan kecepatan transfer data yang luar biasa tinggi, mencapai 40 gigabit per detik, sementara kabel Lightning jauh lebih lambat, sekitar 480 megabit per detik.
Perbedaan lainnya adalah kompatibilitas. Lightning hanya kompatibel dengan perangkat Apple, sementara USB-C telah menyebar ke berbagai produsen dan produk. Apple sendiri mulai beralih ke USB-C untuk sebagian produknya.
Dalam hal pengiriman daya, USB-C juga unggul dengan arus yang lebih tinggi, memungkinkan pengisian daya yang lebih cepat dan efisien. Kabel Lightning cenderung memiliki batasan arus yang lebih rendah.
Tentu saja, dalam pemilihan kabel, daya tahan juga penting. Meskipun ada pendapat bahwa kabel Lightning lebih rentan rusak, banyak faktor yang memengaruhi daya tahan kabel, termasuk kualitas pembuatan dan perawatan.
Dengan mempertimbangkan semua perbedaan ini, USB-C secara umum dianggap lebih unggul dibandingkan dengan Lightning. Ini karena USB-C menawarkan kompatibilitas yang lebih luas, kecepatan transfer data yang lebih tinggi, dan pengiriman daya yang lebih baik untuk pengisian cepat. Namun, pilihan kabel juga dapat dipengaruhi oleh perangkat yang Anda gunakan dan preferensi pribadi Anda.
