Ini Daftar 10 Fintech Terbesar di Indonesia 2023 Berdasarkan Laporan Keuangan

fintech pinjol
Ilustrasi Fintech (Istimewa)

PROGRES TEKNO – Tidak kurang dari 59 penyelenggara fintech peer to peer (P2P) lending telah mengungkapkan laporan keuangan mereka pada tahun 2022. Sementara itu, data terbaru menunjukkan bahwa ada 101 platform pinjaman online atau pinjol yang beroperasi dengan izin dan pengawasan dari OJK. Yang menarik adalah ada sekitar 10 penyelenggara dengan aset yang mengesankan, melampaui angka Rp80 miliar.

Berdasarkan tulisan yang dinukil dari Bisnis.com, terdapat beberapa pemain utama di dunia fintech P2P lending yang mencuri perhatian pada tahun 2022. Mari kita lihat siapa saja yang berhasil menduduki peringkat teratas dalam hal aset:

  1. KrediFazz: Rp731 Miliar
    KrediFazz memimpin daftar ini dengan total aset mencapai angka fantastis, yaitu Rp731 miliar pada tahun 2022. Platform ini dikenal menyediakan pinjaman dana tunai atau personal loan KrediFazz. Mereka menawarkan batas pinjaman hingga Rp5 juta dengan suku bunga 9 persen per bulan dan tenor maksimum selama 61 hari.
  2. Danamas: Rp710 Miliar
    Di peringkat kedua, ada Danamas dengan total aset sekitar Rp710 miliar. Danamas adalah platform lain yang menawarkan berbagai pilihan pinjaman online kepada masyarakat.
  3. AdaKami: Rp617 Miliar
    AdaKami berada di peringkat ketiga dengan total aset mencapai Rp617 miliar. Mereka telah berhasil membangun pangsa pasar yang kuat dalam dunia pinjaman online.
  4. Maucash: Rp163,9 Miliar
    Maucash mengikuti di urutan berikutnya dengan total aset sekitar Rp163,9 miliar. Mereka merupakan salah satu pemain menonjol dalam industri ini.
  5. Investree: Rp148 Miliar
    Investree juga tidak kalah dengan total aset mencapai Rp148 miliar. Mereka telah memberikan berbagai produk pinjaman kepada masyarakat.
  6. Findaya: Rp196 Miliar
    Findaya hadir dengan total aset sekitar Rp196 miliar. Mereka merupakan pemain utama dalam industri fintech P2P lending.
  7. Ringan: Rp91,3 Miliar
    Ringan memiliki total aset sekitar Rp91,3 miliar. Mereka telah membangun portofolio yang cukup solid dalam dunia pinjaman online.
  8. Indodana: Rp94,5 Miliar
    Indodana berada di urutan berikutnya dengan total aset mencapai Rp94,5 miliar. Mereka telah berhasil menarik banyak peminjam.
  9. Julo: Rp86,09 Miliar
    Julo menduduki peringkat kesembilan dengan total aset sekitar Rp86,09 miliar. Mereka memiliki pangsa pasar yang kuat dalam industri ini.
  10. Dhanapala: Rp84,03 Miliar
    Dhanapala melengkapi daftar 10 besar ini dengan total aset sekitar Rp84,03 miliar. Mereka juga telah berkontribusi signifikan dalam industri fintech P2P lending.

Penting untuk diingat bahwa pencantuman laporan keuangan telah menjadi tuntutan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 2021. Meskipun sebagian besar penyelenggara telah mematuhi permintaan ini, ada beberapa yang masih belum melakukannya. Masyarakat harus lebih waspada dalam memilih penyedia pinjaman online dan selalu memeriksa laporan keuangan mereka untuk memastikan transparansi dan keamanan dalam bertransaksi.

Dengan adanya kompetisi yang semakin ketat di antara penyelenggara fintech P2P lending, diharapkan ini akan memberi manfaat bagi masyarakat dengan beragam pilihan pinjaman yang lebih kompetitif dan layanan yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *